Tuhan, ujian kami yang sesungguhnya telah dimulai.
mungkin kami sering kali gagal, terlalu banyak mengeluh dan kami juga pernah menyerah.
Tapi kami tidak (akan) berhenti berharap, kami akan terus terus dan terus berharap,
menorehkan tinta harapan itu di atas awan.
Yah, tinggi sekali memang tapi di sanalah seharusnya (ia) di letakkan, karena kami yakin semakin tinggi kami menggantungkan harapan kami maka (akan) semakin tinggi pula usaha kami (untuk) menggapainya.
Bukankah hidup kami berawal dari sebuah harapan ?
Ini tentang harapan, tentang kehidupan dan tentang usaha kami
Yang telah diajarkan oleh orang-orang super di sekeliling kami.
Mereka mengajarkan kami tentang arti bergandeng tangan bersama sahabat saat dia tak tahu kemana arahnya menuju.
Tentang arti memahami ketidaktahuan salah seorang dari kami, tentang arti memberi ketika kami memiliki kelebihan dan yang lainnya.
Tuhan, kami bangga pada mereka, kami mau dan kami ingin seperti mereka. Orang-orang yang beruntung bukan orang-orang yang merugi.
Nanti jika saatnya aku dan teman-temanku yang mengalaminya, duduk dipanasnya kursi ujian, maka mudahkanlah tangan-tangan kecil kami melingkari jawaban yang benar.
Bukakanlah pikiran kami yang selama ini sedikit tertutup, perjelaslah pemahaman kami dalam menerima materi dari ibu bapak guru kami.
Kami tidak akan mengecewakan mereka Tuhan, kami akan berjanji nanti jika kami menangis, maka kami akan menangis haru karena bangga pada diri kami sendiri karena pada akhirnya kenyataan membuka lebar mata kami dan menunjukkan betapa hebatnya kami.
Dan nanti ketika harapan itu telah dapat kami raih, kami (tanpa terkecuai) tidak akan melupakan uluran tangan-MU Tuhan, kami akan (lebih) bersyukur karena anugerah-MU yang tak henti mengalir di kehidupan (sementara) kami selama di dunia-MU ini :)