I’m holding on
your rope
Got me ten feet off the ground
Got me ten feet off the ground
Aku masih ingat pertama kali aku dan kamu bertemu, saat itu
aku dan kamu masih sama-sama duduk dibangku sekolah dasar–masih begitu polos.
Hingga kemudian Tuhan mengizinkan aku dan kamu menjadi kita
saat beranjak dewasa.
I’m hearin what you say but I just can’t make a sound
You tell me that you need me
Then you go and cut me down, but wait
Masih kental dalam anganku masa-masa bagaimana aku dan kamu
sama-sama berjuang untuk menjadi kita. Pagi itu kamu mengantarku ke sekolah
kemudian menjemputku menjelang senja dan aku kadang merengut jika kamu sedikit
tak tepat waktu.
Tapi
kemudian aku tak bisa berkata-kata lagi jika kamu memasang muka penuh cintamu–sungguh
lucu.
Hingga saat itu tiba, kamu membawa pergi hatiku tanpa
meminta izin pada pemiliknya kemudian meninggalkan kenangan indah yang kian
lama kian memahit.
You tell me that you’re sorry
Didn’t think I’d turn around, and say
Pagi ini aku melangkahkan kakiku dengan gontai menuju perpustakaan
kota, tak sengaja lensa mataku menangkap bayangan asing sosokmu berdiri di
ujung pintu.
Aku tetap melangkah seolah tak ada dirimu disana, bukankah
aku sudah mulai terbiasa tak menatap wajah teduh itu ?
Kamu tersenyum kemudian menarik lenganku, aku juga masih
ingat kalimat pertama yang kau ucapkan “Kamu, apa kabar ? masih ingat aku kan
?” Aku masih tetap membisu tetapi hatiku tidak bisu.
Bagaimana aku bisa lupa sedangkan apapun yang ada di dunia
ini selalu memaksaku untuk mengingatmu ?
“Maaf, sudah membuatmu lelah menunggu.” Lanjutmu. Masih
tidak ada jawaban dari mulutku. “Aku....” kalimat itu menggantung ketika ada
seorang wanita memanggilmu kemudian menghampirimu dengan senyum lebar.
It’s too late to
apologize, it’s too late
I said it’s too late to apologize, it’s too late
I said it’s too late to apologize, it’s too late
Senja ini kita kembali dipertemukan secara tak sengaja di
taman kota tempat kita sering bermain sewaktu kecil, maaf maksudku aku dan kamu
bukan kita.
Kali ini aku dan kamu sama-sama seorang diri. Kamu mulai
membeberkan berbagai alasan kepergianmu dahulu dan terus mengucapkan kata maaf
hingga akupun muak mendengarnya.
I’d take another
chance, take a fall
Take a shot for you
And I need you like a heart needs a beat
But it’s nothin new
Take a shot for you
And I need you like a heart needs a beat
But it’s nothin new
Bukankah kisah itu sudah usang ? kita sudah tiada, sekarang
hanya ada aku dan kamu. Aku kamu yang terpisah kata dan, kata penghubung yang
justru memberi jarak satu sama lain.
“Mari memulai dari awal.” Kataku.
“Maksud kamu ?” alismu bertaut.
“Mulai dari awal ketika aku dan kamu tidak saling mengenal.”
Aku menahan air mataku sekuat tenaga.
“Apa ini berarti kmu menolak permintaan maafku ?”
“Sekarang apa gunanya kata maaf jika pada akhirnya hanya
semakin memperparah luka seseorang ?”
I loved you with a fire red
Now it’s turning blue, and you say…
"Sorry" like the angel heaven let me think was you
But I’m afraid…
It’s too late to
apologize, it’s too late
I said it’s too late to apologize, it’s too late
I said it’s too late to apologize, it’s too late
“Ini bukan salah dia.....”
“Aku tidak menyalahkan siapapun bahkan keadaan sekalipun,
tidak pernah. Aku memang mencintaimu dengan sangat, tapi itu dulu. Aku hanya
mencintai dirimu yang dulu berada di sisiku. Jika saat ini kamu datang maka
bukan kamu orangnya, karena dia sudah lama mati–dalam hatiku.”
“Maaf.”
“Jangan mengucapkan kata itu lagi atau aku akan membencinya
seumur hidupku.”
It’s too late to
apologize, it’s too late
I said it’s too late to apologize, it’s too late
It’s too late to apologize
I said it’s too late to apologize
I said it’s too late to apologize, it’s too late
It’s too late to apologize
I said it’s too late to apologize
Aku membuka kotak kayu dengan hiasan bunga anggrek yang
telah mengering, mengambil sejumlah barang di laci meja belajarku kemudian
memasukkannya dalam kotak itu.
Aku melangkahkan kaki menuju kebun belakang rumah,
menggali tanah subur di bawah pohon apel kemudian mengubur kotak kayu beserta
semua memori masa lalu itu dalam-dalam dan menutupnya dengan tanah seperti
semula.
I’m holdin on your
rope, got me ten feet off the ground~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar